Pada pertemuan terakhir di kelas Kapita Selekta, lah yang menjadi pembicaranya Bapak Didit Anindita. Bapak Didit merupakan seorang fotografer profesional Indonesia yang memfokuskan dirinya untuk pemotretan iklan, atau sering disebut sebagai advertising photography atau fotografi periklanan.
Fotografi berasal dari bahasa yunani dari kata photos dan graphis. Photos yang artinya sinar atau cahaya, dan graphis yang artinya melukis. Jadi fotografi dapat diartikan sebagai seni melukis dengan menggunakan sinar atau cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan yang disebut lensa. Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapatkan ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan merubah kombinasi ISO/ASA (iso speed), diafragma (aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, diafragma dan speed disebut sebagai pajanan (exposure). Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepaan film yang semula digunakan berkembang menjadi digital ISO.
Advertising Photography memiliki arti sebagai foto yang diambil untuk keperluan mempromosikan sebuah produk atau jasa. Foto-foto periklanan dibuat dengan tujuan untuk mengiklankan sebuah produk. Advertising photography sendiri terbagi menjadi :
1. Journalism Photography
Dalam foto jurnalisme harus mengandung empat unsur mutlak, yaitu siapa (who), mengapa (why), dimana (where), dan kapan (when). Pada dasarnya kualitas foto bukan merupakan hal utama, yang penting dalam foto jurnalis adalah moment yang tertangkap dalam foto tersebut.
2. Still Life Photography
Still life biasanya menggambarkan benda mati dan biasa, baik yang alami atau buatan manusia. Iklan produk (benda mati) termasuk ke dalam golongan ini. Dalam still life photography, fotografer harus dapat menampilkan ekspresi dari benda mati tersebut yang biasa dikenal dengan istilah "Expresive Power of Photography". Disini maksudnya fotografer harus dapat menghasilkan foto yang mengandung warna yang menarik dengan lighting yang juga baik.
3. Sport Photography
Dalam sport photography yang diutamakan adalah moment-moment penting dalam pelaksanaannya.
5. Fashion Photography
Dalam fashion photography yang perlu diperhatikan adalah model, serta pakaian apa yang dikenakannya serta kombinasi warna dari semua aspek tersebut. Seorang fotografer dalam fashion photography biasanya dibantu oleh beberapa pihak yaitu: model, penata gaya, make up artist, art director, klien, dan seorang asisten.
6. Architecture Photography
Bangunan merupakan objek utama dalam arsitektur fotografi. Sudut dalam pengambilan gambar dalam arsitektur fotografi sangatlah penting karena jika salah atau kurang tepat dalam pengaturan angle maka gambar yang dihasilkan akan terlihat miring dan tidak sesuai dengan asliya.
Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan yang disebut lensa. Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapatkan ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan merubah kombinasi ISO/ASA (iso speed), diafragma (aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, diafragma dan speed disebut sebagai pajanan (exposure). Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepaan film yang semula digunakan berkembang menjadi digital ISO.
Advertising Photography memiliki arti sebagai foto yang diambil untuk keperluan mempromosikan sebuah produk atau jasa. Foto-foto periklanan dibuat dengan tujuan untuk mengiklankan sebuah produk. Advertising photography sendiri terbagi menjadi :
1. Journalism Photography
Dalam foto jurnalisme harus mengandung empat unsur mutlak, yaitu siapa (who), mengapa (why), dimana (where), dan kapan (when). Pada dasarnya kualitas foto bukan merupakan hal utama, yang penting dalam foto jurnalis adalah moment yang tertangkap dalam foto tersebut.
2. Still Life Photography
Still life biasanya menggambarkan benda mati dan biasa, baik yang alami atau buatan manusia. Iklan produk (benda mati) termasuk ke dalam golongan ini. Dalam still life photography, fotografer harus dapat menampilkan ekspresi dari benda mati tersebut yang biasa dikenal dengan istilah "Expresive Power of Photography". Disini maksudnya fotografer harus dapat menghasilkan foto yang mengandung warna yang menarik dengan lighting yang juga baik.
3. Sport Photography
Dalam sport photography yang diutamakan adalah moment-moment penting dalam pelaksanaannya.
Hal yang paling penting dalam food photography adalah warna. Warna yang terkandung di dalam foto harus menarik perhatian calon konsumen, sehingga dapat meningkatkan selera pembeli.
5. Fashion Photography
Dalam fashion photography yang perlu diperhatikan adalah model, serta pakaian apa yang dikenakannya serta kombinasi warna dari semua aspek tersebut. Seorang fotografer dalam fashion photography biasanya dibantu oleh beberapa pihak yaitu: model, penata gaya, make up artist, art director, klien, dan seorang asisten.
6. Architecture Photography
Bangunan merupakan objek utama dalam arsitektur fotografi. Sudut dalam pengambilan gambar dalam arsitektur fotografi sangatlah penting karena jika salah atau kurang tepat dalam pengaturan angle maka gambar yang dihasilkan akan terlihat miring dan tidak sesuai dengan asliya.
Kesimpulan :
Menurut saya advertising photography merupakan hal yang menarik dalam dunia periklanan, karena hanya dengan sebuah gambar dapat mempengaruhi konsumen atau orang-orang yang melihatnya. Bukan hanya dari segi teknis tetapi dari segi penempatan objek sampai dengan objek yang digunakan atau yang jadi sasaran pun harus turut diperhatikan. Tidak hanya mata dan tangan yang bekerja, namun hati dan perasaan juga harus bekerja pada saat mengambil gambar, karena hal ini akan berpengaruh pada hasil pemotretan dari gambar atau objek itu sendiri. Jadi fotopun sangat berperan penting dalam mengiklankan suatu produk atau jasa. Maka dari itu advertising fotografi memegang peran penting dalam dunia periklanan.
Daftar Pustaka :
1. Ringkasan Mata Kuliah Kapita Selekta, Advertising Photography
2. Ringkasan Mata Kuliah Fotografi
3. www.google.com