Selasa, 10 Mei 2011

Television is Your Partner

oleh : Dr. Iswandi Syahputra. M. Si (Komisioner KPI Pusat)

(27 April 2011)

Revolusi dari teknologi telah berhasil merubah segala sesuatu yang berkaitan dengan transportasi, technologi komunikasi, sampai dengan informasi yang ada di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Dengan perubahan-perubahan tersebut maka membuat suatu kemajuan dan kemudahan untuk memperoleh maupun menyampaikan informasi.

Televisi adalah salah satu alat yang digunakan untuk masyarakat memperoleh informasi mulai dari informasi yang mendidik sampai dengan informasi yang berupa hiburan. Selain memberikan hiburan, televisi juga berfungsi sebagai alat untuk mempromosikan suatu produk baru yang diproduksi oleh suatu perusahaan baik barang maupun jasa (iklan). Adapun fungsi televisi lainnya menurut Wimmer, yaitu sebagai institusi pendidikan, institusi sosial, institusi ekonomi, dan budaya. Dari keempat fungsi tersebut, fungsi ekonomilah yang menjadi tren saat ini di pertelevisian Indonesia. Semua acara tidak mementingkan mutu dan kualitas acara melainkan mereka lebih mementingkan keuntungan dan juga perolehan rating tertinggi dari acara-acara yang mereka produksi.

Pertelevisian di Indonesia digambarkan seperti buah pinang dibelah dua, di mana satu sisi membawa dampak yang positif dan satunya lagi membawa dampak negatif. Oleh karena itu kita sendiri yang harus pandai menjaga diri sendiri, agar televisi menjadi sahabat yang baik bukan sebagai lawan.

Adapun lima bahaya tayangan di televisi, bahaya tersebut meliputi:

  1. Sara

Merupakan tayangan yang bisa memicu konflik, seperti tayangan keributan antar suku.

  1. Saru

Merupakan tayangan yang mengandung unsur seks/pornografi, seperti kasus Luna Maya dengan Ariel.

  1. Sadis

Tayangan yang mengandung unsur kekerasan, seperti kasus makam mbah priok, di mana pertumpahan darah terjadi dan diliput oleh media.

  1. Sihir

Tayangan-tayangan yang mengandung unsur mistik/gaib, seperti acara dunia lain.

  1. Sedih

Tayangan-tayangan yang kurang bermutu dan hanya penderitaan/kesusahan orang yang ditayangkan, seperti sinetron.

Sangat memprihatinkan tayangan-tayangan televisi saat ini, bukan hanya membawa dampak positif, dan negatif, bahkan lebih cenderung oleh penayangan masa kini. Hal ini sangat memprihatinkan, terutama kemajuan teknologi yang ada saat ini tidak didukung oleh ide yang kreatif yang berkualitas, yang dapat memberikan manfaat yang positif bagi para pemirsanya. Selain itu juga tayangan-tayangan yang bermutu rendah ini tidak disertai oleh pengembangan pengetahuan, pendidikan, dan moral pemirsanya.

Sebagai insan pertelevisian khususnya Indonesia, hendaknya mereka lebih bijaksana dalam merancang dan memproduksi program-program yang akan ditayangkan, dan menjunjung nilai-nilai moral dan nilai-nilai yang mendidik, bukan hanya mengutamakan kepentingan komersil semata.

Berikut ini adalah beberapa contoh tayangan televisi dengan kualitas rendah dan mendapatkan rating yang tinggi:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar