Selasa, 10 Mei 2011

Pemasaran Politik

oleh : Dr. Eko Harry Susanto. M. Si (20 April 2011)

Dalam kehidupan sehari-hari, istilah “Politik” sudah tidak asing lagi, karena segala sesuatu yang dilakukan atas dasar kepentingan kelompok atau kekuasaan sering kali diatasnamakan dengan label politik. Di indonesia ketika Soeharto masih berkuasa, masyarakat trauma jika berindikasi dengan partai politik, tetapi mereka akan merasa aman jika mereka mengaku orang Golkar. Mereka tidak tahu bahwa sesungguhnya Golkar tersebut sebagai kekuatan politik yang fingsinya sama dengan partai politik.

Maka dari itu politik selalu digambarkan negatif oleh masyarakat. Pelaku politik pun juga dipandang negatif. Politik sebenarnya memiliki arti sebuah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik. Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.

Selain itu dapat kita lihat dari sudut pandang yang berbeda, yang menyatakan bahwa politik adalah suatu usaha yang ditempuh masyarakat untuk mewujudkan kebaikan bersama (Teori Klasik Aristoteles). Suatu hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintah dan negara, serta merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat dan juga segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.

Selanjutnya kita akan masuk ke dalam pembahasan pemasaran politik, tetapi sebelum masuk dalam pengertian pemasaran politik, kita akan melihat terlebih dahulu pengertian dari pemasaran itu sendiri. Pemasaran sendiri diartikan sebagai proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Jadi pemasaran politik merupakan penyebarluasan informasi tentang kandidat, partai, dan program yang dilakukan oleh aktor-aktor politik (komunikator) melalui saluran-saluran komunikasi tertentu dengan tujuan mengubah wawasan, pengetahuan, sikap, dan perilaku para calon pemilih sesuai dengan keinginan dari informasi yang diperoleh.

Tujuan pemasaran politik tidak jauh beda dengan prinsip pemasaran komersial, yakni proses perencanaan dan penempatan harga, promosi dan penyebaran ide-ide, barang dan layanan jasa untuk menciptakan pertukaran guna memenuhi kepuasan individu dan tujuan organisasi (David J.Rahman,1987). Semuanya dikemas sedemikian rupa sehingga membentuk citra positif di mata masyarakat dan juga dapat diterima oleh masyarakat luas.

Dalam menjalankan kegiatan pemasaran politik, tentu saja diperlukan usaha yang tidak mudah dan harus menggunakan strategi yang tepat. Berikut 7 strategi pemasaran politik yang efektif:

1. Menciptakan kreativitas pada pesan.

pesan harus menampilkan sesuatu yang kreatif (melalui jargon).

2. Pesan sebaiknya sederhana.

pesan menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

3. Gagasan yang dipublikasikan memiliki diferensiasi.

menggunakan konsep dan gagasan yang unik dan berbeda dari yang lain.

4. Pesan efektif dan efisien.

pesan menanamkan pemahaman yang sesuai dan tepat sasaran.

5. Bekerja dengan hati.

melayani para klien yang merupakan sosok yang dibantu pencitraannya dengan sepenuh hati, penuh integritas, dan bebas nilai.

6. Mendegarkan tuntutan konstituen.

mengeksploarasi ide politik harus berpijak pada kebutuhan rakyat sehingga dapat merepresentasikannya ke dalam pesan pemasaran politik.

7. Membangun hubungan.

sebaik mungkin membangun hubungan dengan berbagai pihak, baik organisasi maupun pers.


Pemasaran politik adalah lahan yang tepat bagi representasi karya para insan komunikasi dalam menjembatani sekaligus mengakomodir tercapainya kepentingan dan tujuan para elite politik di negeri ini. Semua aktivitas yang terintegrasi ini dilakukan oleh para insan komunikasi secara profesional, penuh integritas, dan bebas nilai berdasarkan etika beserta nilai komunikasi dan budaya yang ada di negeri ini. Semoga bahasan ini dapat membuka pandangan para insan komunikasi untuk mau terjun ke dunia politik yang ternyata memberi peluang bisnis melalui pemasaran politik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar